Info.hallobanua.com - Indonesia
mencatat penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 3.822 pada Rabu (13/7/2022).
Tren kenaikan juga terjadi pada positivity rate mingguan yang sudah berada di
atas standar WHO, yakni 5,12 persen.
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI)
Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk
mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus pada puncak gelombang subvarian
Omicron BA.4 dan BA.5 yang diprediksi terjadi pertengahan Juli ini.
"Kita telah menyiapkan tempat isolasi mandiri
juga contohnya wisma atlet, dan memberi edaran ke rumah sakit untuk menyiapkan
tempat tidur untuk pasien COVID-19," ucapnya dalam siaran Radio Kesehatan
Kemenkes RI, Senin (11/7/2022).
Menurut Syahril, cakupan vaksinasi booster
Indonesia masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karena itu,
pemerintah juga melakukan percepatan memperluas cakupan vaksinasi booster.
"Booster kita masih di angka 25 persen,
berarti kurang 25 persen lagi untuk sesuai standar WHO yaitu 50 persen, jadi
ini butuh percepatan," bebernya.
"Kita akan membuat suatu persyaratan dalam
perjalanan, kemudian dalam persyaratan pertemuan-pertemuan skala besar, perlu
melindungi masyarakat di area publik dengan booster," lanjut Syahril.
Ia juga menambahkan, cakupan vaksinasi booster
yang masih rendah ini bisa jadi disebabkan komunikasi publik yang belum
maksimal. Maka dari itu ia mengingatkan kepada para stakeholder yang terlibat
untuk meningkatkan komunikasi publik lebih baik.
"Meningkatkan komunikasi publik kita semua
yang punya stakeholder pada masyarakat, jangan jangan ada handicap-nya, atau
hambatan hambatan yang tidak begitu sampai pada masyarakat. Apalagi media
sosial ada hoaks berseliweran," pungkasnya.
Asa/may
0 Komentar